Sendiri di ambang fajar Larut dalam kisah lalu yang tajam terukir Dan kini terjebak puisi bertintakan air mata Demi untuk melepaskanmu dari ingatanku Terlalu berat untuk syaraf yang kian rapuh
Namun sampai kapanpun aku tau Hanya tinggal kata², kata terlambat yang sia² Dan aku, hanya ingin menghembuskan nafas sebisanya
Slalu, dan puisi ini slalu hanya untukmu Hingga tiada yang tersisa untuk ku kenang lagi nanti Saat hati kini semakin berantakan, kepingan-kepingan luruh Saat kusadari beratnya berlalu tanpamu
Malam kini bagai siang dimataku, dan sebaliknya Ketika mimpi ² ku adalah betapa aku sangat menginginkanmu Rasanya aku ingin mati untukmu Aku rela mati demi cinta yang bisa membawaku dekat pada_Nya
Kenangan memang selalu abadi Seperti mimpi tentangmu bagai bintang mengelilingi kepalaku Seperti pencaran darah dari jantung ku
Sakit, atau mungkin aku tak merasakan apapun Hanya karena anugrah_Nya beri banyak kesabaran, dan bertahan
Ukiran air mata ini, hanya usaha untuk tersenyum Hanya jalan terang untuk tertawa Sebab aku semakin lelah mengejarmu, kini berhenti Dan cukup nikmati semua ini, sendiri
Dan sampai kapanpun ini takkan berarti Dan sampai kini tak ada yang mampu ku buktikan Dan terlalu cepat kau berlalu Dan selamanya aku takkan mengungkapnya lagi..
Aku butuh istirahat dalam waktu yang panjang....
Puisi ini dirancang tanggal 07 Mei 2009, cuma saja hari ini baru di terbitkan... //_*
1 komentar:
Anonim
mengatakan...
NUMPANG PROMOSI GAN...
Jangan Lupa Kunjungannya ya Ke blog saya di WWW.SEMUA2ADA.BLOGSPOT.COM
1 komentar:
NUMPANG PROMOSI GAN...
Jangan Lupa Kunjungannya ya Ke blog saya di
WWW.SEMUA2ADA.BLOGSPOT.COM
CONTENT HOT......
Posting Komentar