Kamis, 07 April 2011

Elang Pantai, Bukan Merpati

Merentangkan sayap, terbang mengembara
Expedisi dari satu bumi ke bumi lainnya
Pencarian yang belum berakhir
Meski sulit, mungkin inilah takdir itu.

Terkenang saat aku menemukanmu
Sekejam apapun, aku bukan penjahat perang
Rasa ini telah lupakan tujuanku
Hingga ku arungi lautan agar kau lebih mengenalku.

Perbedaan kita bukan masalah besar
Andai kau lebih mengenalku sebelumnya
Karena 
sayapmu, cerminkan keindahan
Sayapku adalah petualangan tak pasti.

Penguasa Alam sempurnakan aku
Dengan mata ini, penglihatan lebih tajam dari perkiraanmu
Walau yang ku cari tiada hasil
Aku bersyukur kutatap dunia dengan bebas dan datar.

Saat ku tersadar tak menemukan apapun
Saat mutiara kejujuran tak kau miliki
Hingga semua benih cinta itu hangus terbakar
Dam 
aku tau kemana harus pulang.

Aku rindu mereka, teman, saudara, juga keluargaku
Selalu berbagi, bercanda dan tertawa lepas
Tanpa raut murung menatap matahari senja di tepian pantai
Mengagumi karya Tuhan hingga maghrib datang
Menyadarkan jati diriku.

Jika kau merindukanku sebagai merpati
Tunjukkan bahwa aku sama sepertimu
Karena 
saat keangkuhan masih menguasaimu
Takkan pernah kembali anak ayam ke telurnya.

Jika kau merasa ini hal terburuk yang kulakukan
Kau hanya perlu bersyukur aku tak pernah tega memangsamu
Aku hanya harus menjauhimu
Dan 
kau tetap bukan segalaku.

Tiba waktuny perjalanan ini berlanjut
Perjalanan yang tak tergantikan
Aku berharap suatu saat kan temukan apa yang pernah kumiliki
Padahal aku masih ingin berteman dengan merpati.

Dan 
merpati harus tau..!

Elang pantai tetaplah elang, takkan pernah jadi merpati..!

Tidak ada komentar: