Kamis, 07 April 2011

Sisa Hati Yang Terlupa

Aku yang kini terdiam antara hati dan pikiran ku
Tak mampu lagi tersenyum cerah dan ceria tapaki waktu
Siapa lagi yang bisa dengarkan bisikan hati ini?
Masih adakah Aku di hatimu...?

Dalam hening malam pekat Aku bicara padamu
Saat rasa hampa menghimpit dan angin malam merasuk
Hatiku telah mati dalam penyemaian, tinggal kenangan berserakan kering terbalut debu.
Ingatlah Aku meski yang terburuk dalam syarafmu..!

Aku mengejarmu dengan hati dan pikiran ku
Namun Aku tak cukup kuat untuk sampai, Matahari tak lagi bersahabat
Hingga benih perasan yang bersemi hangus sudah tiada arti..

Aku hanya sisa hati yang terawang-awang, terlupakan.
Meski selamanya tetap Kau miliki
Dan Kau juga yang tak berikan sedikit ruang untuk berteduh dari badai kehidupan
Hingga sisa hati ini tersia-siakan.

Puaskah Kau jika amanah yang Ku emban hancur demi cinta..?
Kau selalu tahu perasaan dan pemikiran mestinya beriringan, tapi bukan untukku
Lidah ini  tak bisa lagi bicara, sebab sisa hati menanggung beban yang membekukan
Dan Aku ingin inilah saatnya Kau bicara..!

Aku bicara padamu dalam setiap doaku di malam sepi..
Saat semuanya telah lelah tak ada lagi yang dapat gengarkan Ku
Dapatkah Kau mendengar jeritan ini?
Atau haruskah selamanyai tak punya tempat untukku bersandar..?

Aku sekarang cuma sisa hati yang berserakan
Berikan Aku sedikit arti....
Amggaplah Aku ada meskipun hanya sebagai musuhmu
Agar terasa bahwa Aku masih hidup.

Ingatlah...!  Dan tataplah diri ini...!
Ikhlaskan hati menjaga jiwa yang kian kosong tanpa harapan.
Tertinggal sisa hati yang berserakan tertutup debu
Berjuta terlantar antara Cita-cita dan Cinta.

Tidak ada komentar: